Posts

Hujan Januari 2023, tak hentinya menuai (Part 2)

Image
Kami sampai di Serah Kencong saat hujan mulai turun. Saat itu juga segera kami membereskan tenda dan barang-barang didalamnya. Zufen dan Arnes yang tidak dapat ikut Pewe juga tengah menanti kami. Kami pun juga bertemu pak Sukri dan mobil pick-up SMK PGRI Wlingi yang beliau kendarai untuk mengangkut kami pulang. Sambil basah kuyup akibat kehujanan saat membereskan tenda, kami memesan kopi di warung Bu Tia yang dekat dengan masjid. Setelah masuk waktu maghrib, beberapa pendaki terlihat mulai berdatangan, namun tidak ada satupun dari anggota tim Pewe. Dari pendaki-pendaki tadi yang ternyata juga sama-sama siswa dari SMK PGRI Wlingi, kami mendapatkan informasi mengenai keberadaan tim Pewe; "mereka masih di pos dua dan pos satu, mbak. Gones cidera." katanya. Setelah berkoordinasi, pukul 19.00 kami putuskan Nasrul, Zufen, dan Arnes menyusul tim Pewe sampai di pos satu. Pikiranku sudah kacau saat itu. 19.15 sesaat sebelum mengikuti sholat Isya' berjamaah di masjid, aku menyapa

Hujan Januari 2023, tak hentinya menuai (Part 1)

Image
  Bulan Januari 2023, hujan masih sering mengguyur alam dengan segenap hatinya.  Dua minggu yang lalu, kusarankan Pendakian Wajib anggota muda Mudgara Pala untuk dilaksanakan pada weekend diakhir Januari 2023, lebih tepatnya pada tanggal 27 hingga tanggal 29. Mengambil jalur lintas dengan pendakian jalur via Panderman untuk naik, dan turun via jalur Serah Kencong. Tentu dengan harapan; (1) memperbanyak literasi kekayaan pengalaman jalur pendakian Gunung Buthak, (2) memberikan pengalaman lebih kepada anggota baru, (3) pendakian lebih lancar dengan adanya jalur yang lebih memudahkan disalah satu jalur pendakian. Sebelum masuk ke inti cerita, ada baiknya saya jelaskan satu persatu rentetan dari banyak poin yang menimbulkan pertanyaan dari awal paragraf ini. Apa itu Mudgara Pala? Mudgara Pala adalah ekstrakulikuler berbasis kegiatan pecinta alam di SMK PGRI Wlingi. Dibentuk sejak Juli 2010 dan mengalami pasang surut kegiatan serta kepengurusan dalam prosesnya. Bernama Gregoriant saat a

Menutup Juli dengan Sempurna! Pemanjatan Tebing Sumbing Gunung Kelud, 31 Juli 2022

Image
Judulnya memang " Pemanjatan Tebing Sumbing Gunung Kelud", tapi menapakinya aku hanya mengandalkan kemampuan skill SRT (Single Rope Technique), 31 Juli 2022, maka kegiatan ini layaknya menutup bulan ini dengan sempurna. Perjalanan dimulai dari rumah jam 2 siang lebih 5 atau 7 menit, hari Sabtu tanggal 30 Juli 2022, tanggal merah 1 Muharram 1444 H. Diawali dari mampir di ATM dan SPBU terdekat dari rumah menuju ke lokasi. Bermodal google-map digenggaman, aku mencari jalan dari penataran menuju gerbang wisata Gunung Kelud yang paling dekat. Sepeda motor yang memuat tubuhku dan ransel ukuran 45 liter, melewati jalan bebatuan, berpasir, menyeberang sungai-sungai kecil, menanjak, menukik tajam, dan satu-dua turunan yang cukup ekstrim. Sepeda motor kuhentikan sampai di musholla kecil sebelah kiri jalan beberapa meter sebelum pintu masuk Gerbang Wisata Gunung Kelud untuk menunaikan sholat ashar. Kutengok jam tangan, waktu tempuh tidak mencapai 50 menit dari rumah. Selepas sholat, kul

Hujan Akhir Minggu

22 Mei 2022 Minggu dan aku kembali membayangmu; Kau jungkir balikkan duniaku, Kau derai air mataku hanya dengan untaian kata, Kau sesak nafasku saat diskusi bukan lagi penyelesaian, Kau, tapi kau, separuh nyawaku pada separuh senja. Kau, namun begitu ku merindumu; Ingin kupeluk lagi lenganmu dijalan-jalan, kugenggam lagi jemarimu, kukecup lagi disetiap salam dan salim; Aku memikirkan harum tanah sawah, harum sabun mandi, harum rumput kering dan basah, harum kepulan asap tungku, harum bumbu-bumbu, dan mungkin campuran itu semua; yang selalu kuhirup saat kucium punggung tanganmu. Bapak!

Peralatan Pendakian Gunung (Pribadi)

Salam sejahtera bagi kita semua,   Semoga kita senantiasa berada dalam naungan Tuhan YME untuk terus memperhatikan dunia sekitar kita. Ada yang bilang bahwa dengan hanya mendaki gunung sebenarnya (secara sengaja) telah ikut andil dalam pencemaran lingkungan. Ada yang tau kenapa? Jawabannya sederhana saja, secara logika yang pling sederhana sekali[pun, dengan menginjakkan kaki pada tanah pegunungan yang gembur dan atau menginjak rumput yang tumbuh dipegunungan, kita sudah merubah tatanan alam bukan. Tapi manusia emang pinter, pinter aja ngelesnya (hehehe), Tuhan memang menciptakan manusia untuk menjadi khalifah dimuka bumi, yang kerjaannya ya emang untuk mengelola bumi dengan baik dan benar. Peralatan Dasar (masing-masing individu) Untuk Pendakian Gunung sebenarnya bisa teman-teman temukan dengan mudah hanya dengan mengetik kata kunci ke dalam kotak google search. It is that simple , then walaaa... anda mendapatkan jawabannya. Disini mungkin akan ada hal yang berbeda

Melati dari Jayagiri

oleh; abah Iwan Abdurachman Di puncak bukit Telah saling janji Telah terjadi Janji sehidup semati Melati dari Jayagiri Kuterawang keindahan kenangan Hari-hari lalu di mataku Tatapan yang lembut dan penuh kasih ... Kuingat di malam itu Kau beri daku senyum kedamaian Hati yang teduh dalam dekapan Dan kubiarkan kau kecup bibirku Mentari kelak kan tenggelam Gelap kan datang dingin mencekam Harapanku bintang kan terang Memberi sinar dalam hatiku Kuingat di malam itu Kau beri daku senyum kedamaian Mungkinkah akan tinggal kenangan Jawabnya tertiup di angin lalu lagu ini merupakan salah satu inspirasiku untuk tetap berusaha hidup dan mensyukuri kehidupan ini dengan tidak mengabaikan bahwa kita juga hidup bersama yang lainnya...